PSSB Directory Alumni seminar Research Jurnal Ilmiah Kontak Kami
HOME Alumni Directory Seminar Research Journals Contact Us  

   UTAMA
  » Visi & Misi
  » Tentang Teknik Kimia
  » Profesi Teknik Kimia
  » Sistem Pendidikan
  » Belajar Mengajar
  » Kalender Akademik
  » Kurikulum
  » Sarana & Fasilitas
  » Staf Edukatif
  » Kemahasiswaan
   PENERIMAAN MHS
  » Program Jalur Khusus
  » Program PSSB
  » Program Ekstension
  » Pasca Sarjana
   INFORMASI
  » Kerjasama
  » Beasiswa
   FORUM
  » Mailing List
  » Lihat Buku Tamu
  » Isi Buku Tamu

 

 

 

       PROFESI TEKNIK KIMIA

 

Apabila dipahami lebih jauh mengenai definisi Teknik Kimia, jelaslah bahwa tujuan utama dari pendidikan Teknik Kimia adalah mencetak sarjana yang mampu merancang dan mengoperasikan peralatan proses secara handal, efisien dan produktif. Karena itu tidaklah terlalu mengherankan bahwa pemakai terbesar sarjana Teknik Kimia adalah industri proses, khususnya industri kimia.
Indonesia berusaha meningkatkan peran industri di dalam menopang perekonomian nasional yang sebelumnya didominasi oleh bidang pertanian. Industri, khususnya industri kimia yang dikembangkan di Indonesia ini diarahkan antara lain untuk:
  
Menyokong bidang pertanian :
  • Industri berbagai macam pupuk :Urea, TSP, ZA
  • Industri berbagai macam pestisida
Mengolah bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadiuntuk bahan baku 
industri yan lain, baik untuk konsumen dalam negeri maupun ekspor:
  • Hasil hutan/Perkebunan :Pulp, Kertas, Karet Ban.
  • Hasil minyak bumi (Gas) : LNG, LPG, Methanol, PTA, Serat sintetis, Berbagai macam bahan baku plastik dan polimer, benzene dan lain-lain hasil produk industri produk industri petrokimia, amonia, carbon black, dll.
  • Hasil tambang : Semen, tawas
Menyediakan bahan baku industri lainnya
  • Industri soda dan khlor serta asam khlorida
  • Industri asam sulfat
  • Industri alkohol dan asam asetat
  • Industri asam sitrat, asam glutamat
  • Industri asam nitrat
  • Industri aneka gas : Oksigen, Nitrogen, Karbon Dioksida, Argon, Hidrogen dll.

Melihat perkembangan industri kimia di Indonesia akhir-akhir ini yang sangat pesat karena didukung bahan baku yang melimpah antara lain seperti Pulp kertas, semen, pupuk urea, serat sintetis, dan produk industri petrokimia lainnya, ruang lingkup tugas tersebut meliputi :

  • Penelitian dan pengembangan

  • Perancangan proses dan alat proses

  • Produksi dan operasi pabrik

  • Management proyek dan konstruksi pabrik

  • Management lembaga swasta dan pemerintah

  • Konsultasi teknik

  • Pendidikan dan pelatihan

  • Pemasaran bahan kimia dan peralatan proses

  • dll

Tugas Sarjana Teknik Kimia pada Industri Teknik Kimia

Industri proses seperti telah dijelaskan di atas merupakan pemakai terbanyak dari sarjana Teknik Kimia. Tugas seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia yang bergerak dibidang ini antara lain :

  • Penelitian Proses

  • Pengembangan Proses

  • Rekayasa Proses

  • Analisa Ekonomi

  • Rekayasa Proyek dan Konstruksi

  • Operasional Pabrik

Penelitian Proses

Penelitian proses adalah penelitian awal, skala bangku (bench scale) yang dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk meneliti kelayakan suatu proses baru dari segi teknis dan ekonomis, pengumpulan data-data yang diperlukan untuk membuat pabrik skala pilot dan untuk pembuatan simulasi proses dengan komputer. Jadi penelitian proses adalah satu langkah lebih maju dari penelitian eksplorasi dasar yang biasanya dilakukan oleh ahli kimia murni. Tahap dari studi ini adalah sebagai berikut :

  • Penelitian Proses

  • Rekayasa Proses Awal

  • Evaluasi Proses Awal

Studi ini dilakukan, dimulai dari penelitian awal laboratorium dan disertai perhitungan-perhitungan teknik ekonomis, dimana data-data teknik yang diperlukan diperoleh dari penelitian-penelitian yang terpisah satu dengan yang lainnya, baik diunit proses maupun di unit-unit operasionalnya, dan dibantu pula dengan data-data sekunder dari literatur. Karena itu hasil dari penelitian proses perlu dievaluasi dengan cara membuat pabrik skala pilot untuk mengembangkan proses.

Pengembangan Proses

Tahap-tahap pekerjaan pengembangan proses adalah sebagai berikut :

  • Pengembangan Proses

  • Rekayasa final

  • Evaluasi Proses Final

Program pengembangan proses yang baik seharusnya sudah bisa memberikan kepastian baik dari segi teknis-operasional maupun ekonomis, karena dengan pengembangan proses ini akan didapatkan data-data kondisi operasi yang lengkap serta kebutuhan jenis dan ukuran peralatan-peralatan pembantu dan peralatan kontrolnya. Perhitungan perancangan perlatan-peralatan proses yang diperlukan dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi.

Untuk mendapatkan data-data teknis-operasional yang akurat, perlu dibuat pabrik berskala pilot, yang ukurannya sudah terskala dengan teliti. Dengan data-data dari pabrik berskala pilot inidiadakan reevaluasi perhitungan-perhitungan teknik dan ekonomis yang merupakan evaluasi proses final.

Hasil dari pengembangan proses ini juga belum bisa memberikan kepastian tentang seberapa besar keuntungan yang akan didapat bila hasil dari pengembangan proses ini diterapkan ke skala pabrik.

Rekayasa Proses

Untuk memastikan berapa ongkos produksi yan diperlukan apabila hasil pengembangan proses diterapkan pada skala pabrik perlu adanya rekayasa proses, dimana perhitungan yang diperoleh dari pengembangan proses diulang, neraca massa dan energi serta ukuran alat dihitung lagi untuk kapasitas pabrik yang diinginkan (scale up), kemudian evaluasi ekonomi dilakukan lagi tetapi dengan menggunakan data yang berlaku saat ini. Misalnya perlu dihitung biaya di unit evaporasi : perlu diketahui berapa harga per kilogram upa pemanas pada saat itu, berapa biaya proses pendinginan air dengan peralatan pendingin air dengan peralatan pendingin yan tersedia di pasar waktu itu, berapa harga evaporator, pompa dan sistem vacuum, pipa-pipa, isolasi, sistem kontrol, tenaga kerja, bahan baku, bahan pembantu dan lainnya pada waktu itu. Itu semua adalah contoh komponen yang harus dihitung untuk kepastian berapa nantinya ongkos produksi di unit evaporasi yang dibutuhkan.

Analisa Ekonomi

Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan, karena itu faktor ekonomi memegang peranan penting. Seoran insinyur teknik kimia diindustri proses harus berfikir dengan orientasi ekonomi, bagaimana caranya agar perusahaan mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa meninggalkan kode etik (Peersatuan Insinyur Teknik Kimia Amerika Serikat sudah mempunyai yang harus dipegang teguh yang mencakup berbagai bidang kemanusiaan dan lingkungan). Karena itu hasil perhitungan dari insinyur rekayasa proses perlu faktor eksternal di dalam perhitungan ekonomi.

Beberapa faktor eksternal yang perlu dimasukkan antara lain harga dan kualitas bahan baku dan bahan pembantu, harga produk sejenis dipasaran beserta perbandingan kualitasnya, bunga bank, berapa besar depresiasi alat, ongkos transportasi dan lainnya selengkap mungkin untuk bisa menghitung dan menyajikan berbagai kemungkinan yang nantinya bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, untuk memperoleh proses yang bisa menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan.

Rekayasa Proyek dan Konstruksi

Setelah diputuskan untuk disetujui, suatu rancangan pabrik perlu dipelajari oleh para insinyur Teknik Kimia yang bekerja di bidang rekayasa proyek dan konstruksi. Insinyur tersebut harus meneliti setiap bagian rancangan. Mungkin juga harus mengubah lagi tipe peralatan, jenis material yan paling cocok dan ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk bangunan yan diperlukan, penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi dan pengontrolan pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta eknomis, kemudian dibuatkan gambar konstruksinya dengan bangunan insinyur sipil dan arsitek serta sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya. Kemudian dia harus membuat jadual pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya, menjadwalkan pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi sangat diperlukan untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli, menjadwalkan pembangunan gedung untuk pabriknya sendiri.

Operasi Pabrik

Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung beroperasi secara mulus, operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di belakang meja saja), supervisor setiap malam pulas tidur di rumah. Hal yang terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat menarik karena penuh dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu diadakan perubahan peralatan di sana-sini.

Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik, pada saat trial run (uji jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari selama berhari-hari sampai beberapa minggu, hingga tidak timbul masalah-masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang bekerja 3 shift). Setelah anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus dilakukan secara rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila terjadi suatu masalah, mulai saat itu sang insinyur bisa sedikit santai, banyak duduk di belakang mejamengamati dan mempelajari data-data operasi yang dilaporkan anak buahnya. Dengan data-data operasi harian, insinyur Teknik Kimia harus bisa mengevaluasi kinerja alat dan proses dan mengambil keputusan-keputusan seperti mengubah kondisi operasi : suhu, tekanan, konsentrasi komponen dan sebagainya. Bahkan kalau perlu harus membongkar dan memperbaiki/membersihkan peralatan-peralatan yang dinilai sudah tidak ekonomis lagi kinerjanya. Semua itu dilakukan agar operasi pabrik berjalan pada kondisi optimal dan ongkos produksi yang minimal.

Namun demikian, sebetulnya masih ada tugas lain yang membutuhkan pemikiran mendalam, kadang-kadang perhitungan rumit yaitu selalu berusaha agar pabrik yang ditanganinya berjalan mulus dan efisien, mungkin dengan cara menambah peralatan atau mengubah kondisikondisi operasi ataupun mengefisienkan anak buahnya. Dengan selalu berupaya agar lebih baik dan efisien ini justru pengalamannya akan bertambah, bisa dimanfaatkan untuk menangani perancangan pabrik baru yang sejenis, yang pasti lebih efisien dibandingkan yang lama yang telah dia ketahui kelemahan-kelemahannya, sehingga bisa diperbaiki pada pabrik yang baru.

Dengan melihat tugas yang berat tersebut, seorang mahasiswa calon insinyur Teknik Kimia haruslah menyadari, bahwa masa kuliah adalah masa pembekalan dirinya sendiri dengan ilmu keteknikan dan pengalaman dalam bidang yang lain, pengalaman ini sering menjadi bekal utama untuk sukses berkarya setelah lulus. Oleh karena itu pengalaman yang dapat membentuk pribadi perlu dikembangkan misalnya, kepemimpinan dan hubungan antar manusia.

 

 Copyrights © 2004, Chemical Engineering Dept. Diponegoro  University [All rights reserved]